Gambar 2.1 Proses perkaratan besi
Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan
Pada pelajaran bab kedua ini, akan dipelajari
tentang penyetaraan reaksi
redoks, potensial sel, korosi, dan sel
elektrolisis.
Bab 2
Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Di kelas X
kita sudah mempelajari pengertian
oksidasi
dan reduksi. Pada peristiwa oksidasi dan
reduksi, sebelum dan sesudah terjadi reaksi, atom-atom yang terlibat mengalami
perubahan bilangan oksidasi. Dalam pokok bahasan ini akan dipelajari persamaan
reaksi redoks, konsep-konsep elektrokimia, hubungan reaksi redoks dengan
elektrokimia, dan penggunaan konsep dan elektrokimia dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya penggunaan aki pada mobil, baterai pada handphone.
Hubungan antara
reaksi oksidasi reduksi (redoks) dengan energi listrik dapat dipelajari dalam
elektrokimia. Elektrokimia
merupakan ilmu kimia yang mempelajari
hubungan timbal balik antara perubahan kimia dengan gejala kelistrikan. Dalam
elektrokimia akan dipelajari transfer elektron melalui sirkuit luar sebagai
gejala listrik dan reaksi redoks yang terlibat di dalamnya. Transfer elektron
pada reaksi redoks di dalam larutan berlangsung melalui hubungan langsung
antara partikel berupa atom, molekul, atau ion yang saling melakukan serah
terima elektron.
Gambar 2.2
Penggunaan konsep redoks
dan elektrokimia
A.
Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan reaksi
redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kiri sama
dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada dasarnya reaksi redoks
berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi redoks
selalu melibatkan ion H+ dan OH–. Terdapat dua metode untuk menyetarakan reaksi
redoks, yaitu dengan cara setengah reaksi dan cara bilangan oksidasi.
1. Penyetaraan reaksi redoks dengan cara
setengah reaksi
Metode untuk
menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi lebih praktis dibanding
cara bilangan oksidasi. Cara ini dapat berlangsung dalam suasana asam maupun
basa.
a. Penyetaraan reaksi redoks dengan cara
setengah reaksi dalam suasana asam
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk
menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dalam suasana asam
adalah sebagai berikut.
1) Ditulis perubahan ion yang terjadi.
2) Bagian yang kekurangan oksigen ditambahkan
H2O.
3) Bagian yang kekurangan hidrogen
ditambahkan H+.
4) Menyamakan muatan ruas kiri dan ruas kanan
dengan menambahkan elektron.
5) Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi
dengan setengah reaksi reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron
dihilangkan.
b. Penyetaraan reaksi redoks dengan cara
setengah reaksi dalam suasana basa Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyetarakan reaksi redoks
dengan cara setengah reaksi dalam suasana basa adalah sebagai berikut.
1) Ditulis perubahan ion yang terjadi.
2) Bagian yang kekurangan oksigen ditambahkan
OH–.
3) Bagian yang kekurangan hidrogen
ditambahkan H2O.
4) Menyamakan muatan ruas kiri dan ruas kanan
dengan menambahkan elektron.
5) Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dengan setengah reaksi reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron dihilangkan.
Contoh soal:
Setarakan reaksi-reaksi berikut!
Cu(s)
+ HNO3(aq)
Cu(NO3)2(aq)
+ NO(g) + H2O(l)
Jawab:
. Reaksi ion:
Cu(s) + NO3 –(aq)
1) Cu(s)
NO3 –(aq) + 3 e– NO(g) (reduksi)
2) Cu(s)
NO3–(aq) + 4 H+(aq) + 3 e–
3) Cu(s)
NO3–(aq) + 4 H+(aq) + 3 e–
3 Cu(s) + 8 H+(aq) + 2 NO3 –(aq)
Dalam persamaan
molekular:
3 Cu(s) + 8 H+(aq) + 2 NO3 –(aq)
6
NO3– 6 NO3–(aq)
3 Cu(s) + 8 HNO3(aq)
|
2. Penyetaraan reaksi redoks dengan cara
bilangan oksidasi
Langkah-langkah menyetarakan persamaan reaksi
redoks dengan cara bilangan oksidasi sebagai berikut.
a. Menentukan unsur-unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi dan menuliskan di atas lambang atomnya.
+12 +6 +6 +4
b. Menyamakan unsur-unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
K2Cr2O7 + H2C2O4 + H2SO4
K2SO4 + Cr2(SO4)3 + 2 CO2 + H2O
c. Menentukan jumlah elektron yang dibebaskan
dan jumlah electron yang ditangkap berdasarkan perubahan bilangan oksidasi dan
jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
+12 +6
+6
+8
K2Cr2O7(aq) + H2C2O4(aq) +
H2SO4(aq)
K2SO4(aq)
+ Cr2(SO4)3(aq) + 2 CO2(g) + H2O(l)
d. Menyamakan jumlah elektron yang diterima
dan jumlah elektron yang dilepaskan dengan mengalikannya.
e. Tentukan koefisien reaksi zat-zat lain.
Reaksi di atas yang belum berisi koefisiennya adalah
H2SO4, K2SO4, dan H2O. Jumlah atom S di
sebelah kiri = 1, jumlah atom S di sebelah kanan = 4, sehingga koefisien H2SO4
= 4. Koefisien K2SO4 = 1. Jumlah atom H di ruas kiri = 14, jumlah atom H di
ruas kanan = 2, sehingga koefisien H2O = 7. Jadi, persamaan reaksinya:
K2Cr2O7(aq) + 3 H2C2O4(aq) + 4 H2SO4(aq)
K2SO4(aq) + Cr2(SO4)3(aq) + 6 CO2(g) + 7 H2O(l)
B. Reaksi Redoks dalam Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia merupakan suatu sistem yang
terdiri natas dua elektrode, yaitu katode dan anode, serta larutan elektrolit
sebagai penghantar elektron. Pada katode terjadi reaksi reduksi dan pada anode
terjadi reaksi oksidasi.
Ada dua macam sel elektrokimia, yaitu sebagai
berikut.
1. Sel Volta (Sel Galvani)
Dalam sel ini energi kimia diubah menjadi
energi listrik atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik.
2. Sel Elektrolisis
Dalam sel ini energi listrik diubah menjadi
energi kimia atau arus listrik menghasilkan reaksi redoks. Bila logam seng
dimasukkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4) terjadi reaksi sebagai
berikut.